Cara Membuat Landing Page yang Efektif untuk Pemula

Landing page bukan cuma soal desain. Artikel ini bantu kamu pahami cara membuat landing page efektif, dari penentuan tujuan hingga CTA yang menggoda.

Di dunia digital marketing, landing page adalah ujung tombak konversi. Sayangnya, masih banyak pemula yang mengira membuat landing page itu rumit atau butuh skill coding tingkat tinggi.

Padahal, dengan pendekatan yang tepat, kamu bisa membuat landing page yang efektif bahkan tanpa pengalaman teknis. Dalam panduan ini, kamu akan belajar cara membuat landing page dari nol hingga siap digunakan untuk kampanye digital.

 

1. Tentukan Tujuan Landing Page Kamu

Langkah pertama dan paling krusial adalah memahami tujuan utama dari landing page yang ingin kamu buat. Tanpa tujuan yang jelas, kamu hanya akan membuat halaman biasa yang tidak mengarahkan pengunjung ke mana-mana.

Tujuan landing page bisa bermacam-macam, misalnya:

  1. Mengumpulkan leads (data pengunjung)
  2. Mendorong penjualan produk
  3. Mengajak pengunjung mendaftar webinar
  4. Mengarahkan orang mengunduh eBook atau aplikasi

Dengan tujuan yang spesifik, kamu bisa merancang struktur, copywriting, dan call-to-action (CTA) yang selaras. Misalnya, landing page untuk mengumpulkan leads akan sangat berbeda tampilannya dibanding landing page untuk jualan produk digital.

2. Pilih Platform atau Tools yang Sesuai Kebutuhan

Kamu tidak harus jadi desainer atau programmer untuk bisa membuat landing page. Saat ini sudah banyak tools yang menyediakan builder drag-and-drop yang mudah digunakan.

Beberapa tools populer untuk pemula:

  1. Carrd.co: super simpel, cocok untuk satu halaman
  2. WordPress + Elementor: lebih fleksibel, banyak template gratis
  3. Webflow: lebih teknis, tapi powerful
  4. Notion + Super.so: kalau kamu mau alternatif super ringan

Pilih platform sesuai dengan level teknis dan kebutuhan bisnis kamu. Untuk pemula, Carrd dan WordPress biasanya sudah cukup.

3. Tulis Headline yang Menarik dan Fokus ke Manfaat

Headline adalah elemen pertama yang dilihat pengunjung. Jika tidak menarik, mereka bisa langsung menutup halaman tanpa membaca lebih lanjut.

Tips membuat headline yang kuat:

  1. Fokus pada manfaat utama, bukan hanya fitur
  2. Gunakan bahasa yang langsung ke inti masalah
  3. Buat seolah-olah pengunjung “nggak boleh melewatkan ini”

Contoh:

  • ❌ “Produk Pelangsing Herbal Terbaru”
  • ✅ “Turun 5 Kg Tanpa Diet Ketat—Coba Gratis Hari Ini!”

Setelah headline, tambahkan subheadline yang mendukung klaim kamu. Subheadline ini bisa menjelaskan lebih lanjut atau memperkuat urgensi.

4. Desain yang Simpel Tapi Jelas Mengarahkan Aksi

Desain landing page tidak perlu rumit. Yang penting adalah kejelasan dan arah visual yang mendorong pengunjung untuk melakukan aksi.

Beberapa prinsip desain dasar:

  1. Gunakan satu warna utama untuk tombol CTA
  2. Hindari terlalu banyak elemen yang bisa mengalihkan perhatian
  3. Gunakan font yang mudah dibaca dan ukuran teks yang nyaman
  4. Pastikan tampilannya mobile-friendly

Jika kamu menggunakan template, pastikan kamu hanya menyimpan elemen yang memang mendukung aksi utama: headline, gambar/ilustrasi, form/tombol CTA, dan testimoni jika ada.

5. Tambahkan Elemen Pendukung yang Meningkatkan Kepercayaan

Landing page yang efektif bukan cuma soal tampilan, tapi juga rasa percaya yang muncul dari pengunjung. Untuk itu, tambahkan beberapa elemen pendukung seperti:

  1. Testimoni pelanggan: Kutipan singkat dari pengguna sebelumnya
  2. Jumlah pengguna atau klien: Tampilkan angka (misalnya “500+ orang sudah daftar”)
  3. Logo klien atau partner: Kalau kamu sudah pernah kerja sama dengan brand
  4. Keamanan dan privasi: Sertakan catatan kecil tentang keamanan data
  5. Countdown timer: Untuk penawaran terbatas, bisa meningkatkan urgensi

Elemen-elemen ini memberi sinyal bahwa kamu bisa dipercaya dan bahwa penawaranmu memang punya value.

6. Tambahkan CTA yang Kuat dan Jelas

CTA atau call-to-action adalah elemen yang mengarahkan pengunjung untuk bertindak. Biasanya berupa tombol atau form singkat. CTA yang baik:

  1. Menggunakan kata kerja: “Daftar Sekarang”, “Coba Gratis”, “Dapatkan Penawaran”
  2. Diletakkan di tempat yang strategis: atas halaman, tengah, dan bawah
  3. Menonjol secara visual: warna kontras, ukuran pas

Hindari CTA yang membingungkan seperti “Klik di Sini” tanpa konteks. Pastikan juga jumlah CTA tidak terlalu banyak, idealnya 1–2 saja agar fokus.

7. Uji dan Optimalkan

Setelah landing page selesai, jangan langsung puas. Lakukan pengujian untuk melihat performanya:

  1. Cek kecepatan loading halaman (gunakan tools seperti Google PageSpeed)
  2. Uji tampilan di berbagai perangkat (mobile vs desktop)
  3. Gunakan tools analytics (seperti Google Analytics atau Hotjar) untuk melihat perilaku pengunjung

Kamu juga bisa melakukan A/B testing: buat dua versi landing page dan lihat mana yang lebih efektif dari sisi konversi. Uji satu elemen dalam satu waktu, misalnya warna tombol, teks headline, atau gambar.

Kesimpulan: Mulai dari Hal Sederhana, Tapi Fokus

Membuat landing page yang efektif bukan soal seberapa mewah tampilannya, tapi seberapa kuat pesan dan arah yang kamu berikan ke pengunjung. Fokuslah pada satu tujuan, buat halaman yang bersih dan to the point, lalu terus evaluasi dan tingkatkan berdasarkan data.

Kalau kamu baru mulai, tidak masalah mulai dari tool gratis dan desain sederhana. Yang penting, kamu tahu kenapa dan untuk apa kamu membuat landing page tersebut.


💡 Siap punya landing page yang siap pakai tanpa ribet?
Hubungi kami dan mulai konsultasi gratis sekarang!